Konkordansi Alkitab

Konkordat Ekaristi

Lanjutan

Youtube: Inaugural Mass

Pengunjung Situs

23599
Hari ini21
Kemarin21
Minggu ini80
Bulan ini247
Selama ini23599
204.236.226.210

Makna Lambang Uskup




MAKNA LAMBANG USKUP

Tempayan Tajau:

Adalah lambang tubuh dan nyawa manusia, dalam suku Dayak. Gereja adalah “tempayan tajau” / tubuh mistik Kristus, yang menjadi tanda keselamatan manusia.

Telinga Tempayan:

Berbentuk kepala burung Enggang (burung khas Kalimantan), yang artinya bahwa manusia selalu harus peka dan mau mendengarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini. Gereja Keuskupan Sinrang harus peka terhadap alam lingkungan, yang kian hari kian musnah akibat egoisme manusia.

Gambar naga pada bagian bawah tempayan:

Adalah lambang “alam bawah” / dunia kegelapan, yang bisa dikalahkan dengan “mandau” berhulukan PX (huruf Yunani X (=Chi) dan P (=Rho) yang berbunyi Kristus, yang telah mengalahkan maut.

Tongkat dan Mitra:

Adalah lambang tugas kegembalaan serta jabatan Uskup.

Lingkaran bulat dengan 5 burung merpati serta tiga garis sejajar dan lurus ke atas:

Adalah lambang Tahun Yubelium Agung. Ini mengingatkan bahwa peristiwa tahbisan ini terjadi pada Tahun Yubelium Agung, 2000.

Pita yang bertuliskan “Instaurare Omnia in Christo”:

Artinya “semuanya dipersatukan dalam Kristus (Ef. 1:10). Di bawah pita terdapat gambar orang yang saling berpegangan tangan. Gereja harus menjadi tanda dan sarana kesatuan mesra dengan Allah serta persaudaraan dengan seluruh umat manusia. Adalah suatu cita-cita lhur dan hendaknya dijunjung tinggi bahwa umat manusia bisa hidup berdampingan dengan tetap mengakui serta menghargai adanya perbedaan satu sama lain. Gereja dipanggil untuk berperan serta secara nyata untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

Hiasan samping:

Tanggui yang menjadi dasar tali yang terajut dan diikat dengan ikatan 12 “buah tengkawang”, yang merupakan lambang bahwa tugas kegembalaan Uskup merupakan kelanjutan tugas keduabelas rasul dalam persatuan dan pimpinan Sri Paus.

Buah tengkawang adalah lambang kemakmuran, yang memberikan hidup kepada umat manusia. Kerelaan untuk memberi hidup bagi orang lain kiranya merupakan ikatan tak terputuskan dengan para rasul yang memiliki semangat pelayanan tanpa batas.

Burung merpati putih, di bawah tanggui:

Adalah melambangkan Roh Kudus. Roh Kudus, yang menyucikan, memperbaharui, mengajar dan memimpin serta mengantar Gereja kepada semua kebenaran.